Suatu ketika saya ditanya oleh seorang kawan, beliau muslim dan sah saja untuk bertanya karena bertanya dan belajar adalah sebuah upaya untuk mencari kebenaran. Namun mungkin bagi sebagian orang pertanyaan ini nyeleneh dan membuat kita berfikir untuk bisa menjawabnya, jika kita tak bisa menjawabnya iman kita akan terasa di ombang-ambing tak karuan.
Begini
pertanyaannya:
Sebenarnya
Allah adil ngga sih? Masalahnya gue punya temen yang baik, dan care banget sama
semua orang sayangnya agamanya non islam setau gue dalam islam agama yang benar
dan diridhoi Allah Cuma islam terus temen gue yang non muslim itu masuk neraka
dong, kan ngga adil ya??
Untuk menyikapi
pertanyaan tersebut Terlebih dahulu kita harus mengesampingkan ego kita, karena
bila dijawab dengan sifat ego kita yang ngga mau kalah pasti ujung dari dialog
tersebut adalah sebuah pertengkaran (kita yakin agama kita paling benar dan
kita menjelaskan itu seperti sebuah doktrin agama yang ngga bisa diganggu
gugat). Karena pertanyaan itu butuh sebuah jawaban yang terbuka dan ngga
menghakimi, bila salah dalam menjawab bisa jadi iman orang yang kita jelaskan
akan goyah.
Tiga dalil yang perlu
diperhatikan:
1.
Innadina indallahil islam (Ali-Imran :19)
2.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.” (an-Nisaa: 48)
3. Memberi
minuman binatang termasuk kebaikan yang dapat mengundang ampunan Allah dan
menghapuskan dosa-dosa pelakunya. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ada
seekor anjing yang hampir-hampir mati kehausan. Lalu ada wanita pelacur dari
kalangan Bani Israel melihatnya. Ia pun melepas sepatunya dan mengambil air
untuk anjing tersebut kemudian memberinya minum, maka Allah swt. pun mengampuni
dosanya atas tindakannya ini (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan menyebut
nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, tiga dalil diatas menurut
saya dapat untuk dijadikan rujukan, dan dapat saling dikaitkan.
a.
Benar bahwa Allah mengatakan dalam Alquran inna
dina indallahil islam (sesungguhnya agama yang diridhoi Allah hanyalah islam.
Berarti agama lain tidak diridhoi Allah dan ummatnya akan Allah jebloskan ke
neraka jahanam. Tapi ada pengecualian dalam dua hal; pertama, kaum terdahulu sebelum kedatangan nabi Muhammad karena
yahudi dan nasrani awalnya menyembah tuhan yang sama dengan islam yaitu Allah
dan bagi mereka yang berpegang pada ajaran musa dengan tauratnya(yahudi) maupun
ajaran isa/yesus dengan injilnya (nasrani) maka mereka adalah kaum yang
selamat. Pasca datangnya nabi Muhammad maka kedua agama tersebut tidak akan
dapat menolong kita dari azab Allah, meskipun taurat dan injil masih boleh
untuk dipelajari namun pada prakteknya para rahib dan pendeta dari kedua agama
tersebut sudah tidak murni keimanannya dan banyak melakukan bidah (tambahan)
bahkan mereka merevisi kitab-kitabullah yang diturunkan tersebut.
Kedua, dalam sebuah negeri atau wilayah
yang dakwah islam belum sampai kepada mereka sehingga mereka buta akan
kebenaran islam, Allah tidak menjatuhi hukum yang sama dengan orang lain diluar
wilayah tersebut yang informasi sudah terbuka dengan luas dan tidak ada batasan
untuk seseorang dalam belajar, utamanya adalah mencari kebenaran
b.
Rasulullah memperbaiki akidah ummat selama 13
tahun sebelum akhirnya mengajarkan perkara muamalah, ini menunjukkan bahwa
Rasulullah diperintahkan Allah untuk terlebih dahulu memperbaiki keimanan
seseorang. Agar umat islam hanya menyembah Tuhan
yang satu yaitu Allah dan bahwa Allah Maha Segala-galanya, tidak dapat
disifati serupa dengan makhluknya (tidak beranak dan diperanakkan, tidak serupa
dengan manusia, tidak menjelma menjadi manusia dll). Sehingga dosa syirik
(menyekutukan Allah) menjadi dosa besar yang tidak diampuni. Dosa syiirik bukan
hanya dilakukan oleh para dukun atau paranormal yang sering minta bantuan jin
tapi juga dosa yang dilakukan oleh para rahib dan pendeta serta kaum diluar
islam yang mensifati Allah dengan sifat-sifat manusia (seperti bentuknya, dan
sifat manusia yang beranak-pinak/berketurunan)
c.
Berikutnya adalah hadis yang mengatakan seorang
pelacur akhirnya masuk syurga karena memberi makan seekor anjing yang kehausan.
Memang banyak versi orang dalam memaknai hadis tersebut, tapi bagi saya ini
adalah hadis yang menjelaskan tentang ke-Maha Besaran Allah. Allah berhak
menentukan siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka, karena memang
itu hak prerogatif Allah. Tapi bukan berarti kita bisa masuk surga dengan mudah
dengan bermaksiat sepanjang hari lalu kemudian sedikit beribadah, hadis itu
untuk menjawab keresahan ahli maksiat yang hatinya sudah merasa gelap dan
mencemaskan sudah tidak ada lagi ampunan untuknya sehingga hadis ini adalah
sebuah motivasi bahwa rahmat dan ampunan Allah selalu terbuka buat siapa saja
yang ingin bertaubat dan beramal shaleh. Pertanyaannya apakah Allah juga dapat memasukkan orang
kafir (non-muslim) ke dalam surganya?,, jawabannya adalah ITU MERUPAKAN HAK
PREROGATIF ALLAH, kita jalani saja apa yang kita yakini benar dengan akidah
yang lurus iman yang kuat dan terus menerus belajar karena diantara jutaan
pelacur hadis itu mengutip hanya satu pelacur yang masuk surga (sisanya?) oleh
karena itu jangan jadi ahli makisiat dan berpeganglah pada kebenaran
(Alquran-sunnah) agar rahmat Allah lebih dekat dengan kita.
Kesimpulan:
1.
Tidak ada yang membatasi kita dalam mencari
kebenaran tentang Tuhan dan agama yang benar (kecuali di daerah terpencil yang
dakwah Islam belum masuk kesana, atau zaman sebelum datangnya Al-quran)
2.
Syirik/ menyekutukan Allah adalah dosa besar
yang tidak diampuni
3.
Kedua kesimpulan diatas meyakinkan kita bahwa
hanya Islam yang paling benar, dan pasti
umatnya mendapat ganjaran berupa syurga Allah (tentunya melalui proses), karena
agama lain (yahudi dan nashoro yang ada saat ini) adalah agama syirik/kafir dan
menyimpang dari ajaran rasul Muhammad, nabi isa dan nabi musa (yang mengajarkan
tauhidullah)
4.
Yang terakhir adalah bahwa Allah Maha besar dan
tidak memiliki batasan apapun bahkan dalam menentukan siapa yang berhak masuk surga
dan siapa yang berhak masuk neraka namun jangan pernah kita menyikapinya dengan
terlalu bebas apalagi menganggap semua agama menyembah kepada tuhan yang sama
dengan cara yang berbeda, karena pelacur yang masuk surga cuma satu sedangkan
jutaan pelacur lainnya gda yang jamin akan masuk surga, ini menandakan umat
dari agama lain bisa saja ada yang Allah angkat dan dimasukan ke dalam surga
tapi insyaAllah ngga banyak. Karena syurga akan dihuni oleh Hamba-hamba Allah yang
taat, menjalankan Islam secara kaafah,
serta menyembah Tuhan yang benar.
Wallahu Alam
bisawwab :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar