Quote of this day

SEMOGA SUKSES ^_^ !! salam hangat dari saya semoga kita selalu mengingat ALLAH, karena ALLAH tidak pernah lupa dengan kita * mari berolahraga agar tubuh sehat dan bugar * dahulukan makan buah sebelum makan menu utama agar nutrisi dapat terserap lebih optimal * Ronaldinho pernah mencuri apel agar ia dapat latihan berlari lebih kencang * belajar dari alam membuat kita semakin bijak * bergaullah dengan orang yang tepat tapi berilah pengaruh positif pada semua orang * tertawalah sebelum tertawa itu dilarang

Kamis, 07 November 2013

KEUTAMAAN HARI JUMAT BAGI UMAT ISLAM

        HARI Jumat merupakan hari yang sangat istimewa dalam Islam. Itu sudah kita ketahui bersama. Ada banyak hal yang disebutkan hadist dalam hari Jumat ini. Apa saja? Berikut hadist-hadist yang menyebutkan kelebihan hari Jumat.

         Dari Abu Hurairah katanya, Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda, maksudnya: “Sebaik-baik hari yang terbit matahari ialah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan pada hari itu juga dia dikeluarkan dari syurga. Pada Jum’at juga kiamat akan berlaku. Pada hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu daripada Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya.” [HR Muslim]
          Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari Jum‘at adalah penghulu segala hari dan hari yang paling besar di sisi Allah Subhanhu wa Ta ‘ala yaitu hari yang lebih besar daripada hari raya Adha dan hari raya Fitrah, pada hari Jum‘at itu terdapat lima kejadian yaitu hari yang dijadikan Adam ‘alaihissalam dan Baginda di turunkan daripada syurga ke muka bumi, dan pada hari itu juga wafatnya Adam ‘alaihissalam, dan Allah mengurniakan satu saat di mana do’a-do’a dikabulkan kecuali do’a-do’a maksiat, dan hari Jum‘at juga akan terjadinya hari Kiamat.” [HR Ibnu Majah]
           Rasulullah sallallahu.’alaihi.wasallam bersabda, “Sesungguhnya harimu yang paling utama adalah hari Jum’at. Maka perbanyakkanlah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawatmu ditunjukkan kepadaku. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami ditunjukkan kepadamu sedangkan tubuhmu telah hancur? Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam menjawab: Sesungguhnya Allah mengharamkan tubuh para Nabi bagi bumi (tidak hancur).” [HR Abu Daud, Nasa’i dan Ibnu Majah]
         Rasulullah bersabda maksudnya : “Barang siapa yang berwudhu dan kemudian dia pergi ke masjid untuk menunaikan shalat Jum’at, lalu mendengar dan tidak bercakap (ketika khutbah dibacakan), maka diampuni dosa-dosanya yang ada di antara hari Jum’at itu dan hari Jum’at berikutnya.” [HR Muslim]
        Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Pada hari Jum’at terdapat satu waktu, tidaklah seorang hamba Muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkannya. Carilah ia di akhir waktu selepas asar.” [HR Abu Daud]
          Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang Muslim itu meninggal dunia pada hari jum’at atau pada malam Jum’at melainkan Allah menyelamatkannya dari fitnah kubur (soalan di dalam kubur).” [HR At-Tirmizi]
         Rasulullah sallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan, semuanya adalah penghapus dosa-dosa di antara kedua-duanya selagi mana dijauhi dosa-dosa besar.” [HR Muslim]

Sumber: http://blog.student.uny.ac.id/animoonz/2013/06/08/keutamaan-hari-jumat-bagi-umat-islam/

Jumat, 04 Oktober 2013

HIKMAH MENGUCAP SALAM

Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang bersifat individual hingga urusan sosial.

Salah satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.


Bahkan dalam suatu kesempatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ
  تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak.” (HR Bukhary)

Dalam hadits yang lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan korelasi antara mengucapkan salam dengan saling mencinta antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Kemudian korelasi antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian akhirnya korelasi antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.

Saudaraku, marilah kita berlomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam satu sama lain di antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun sebagian kita enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman setiap Muslim: Masuk surga…! Bukankah ini bentuk kompetisi satu-satunya yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan di antara sesama Muslim?

Sumber: eramuslim

Selasa, 24 September 2013

wanita cantik itu bernama... (sebuah pengakuan)



Aku mengenalnya saat disekolah dulu. Dia selalu terlihat cantik dan menarik membuat dunia terasa berhenti berputar. Ah kau membuatku tergila-gila hingga kutulis surat ini. Kau mengalahkan kecantikan kawan-kawanku di osis atau mpk atau kawan kawan dari ekskul model ( ekskul yg hanya ada di sma 86 hehe…)

Tatap matanya jeli, bola matanya berwarna biru, bulat dan bersih, mungkin karena dia tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan agama. Aduh ..makin terpesona aku dibuatnya ketika mengetahui sifatnya. Dia sangat supel, penyayang, pengasih, dan seringkali memberi kejutan untuk teman dekatnya.
Ketika aku mengenalnya ku coba cari tahu dimana rumahnya, senang hatiku saat kutahu ia tinggal tak jauh dari rumahku. Ia tinggal di komplek Al-Quran blok At Taubah nomor 41, 

Ah… makin lumerrr rasanya ketika aku tahu dia bersaudara dengan orang-orang pilihan. Ayahnya adalah para nabi dan rasul, sedangkan ibunya adalah mujahidah yang banyak melahirkan pejuang dan para khalifah. Dia orang yang kaya raya, keluarganya adalah pengusaha internasional dunia-akhirat jargon perusahaannya adalah As-Shaff 10-11 

Aku pernah bertanya padanya, apakah dia pernah berpacaran?,, dia hanya tersenyum. Beberapa orang teman dekatnya bilang dia belum pernah berpacaran dengan siapapun. dia hanya ingin menikah dengan seorang pria yang kuat imannya, cerdas akalnya dan rela berkorban untuk menegakkan diinullah. 

Suatu sore kulihat dia duduk diam sendirian di sudut ruang kelas. Kusapa dia, kemudian dia menatap kearahku, sore itu kulihat wajahnya tak secerah biasanya. Dia mencoba tersenyum meskipun terlihat memaksa. Begitulah dia, seorang yang tegar dan penuh optimis. Dia lalu mengatakan bahwa beberapa orang sahabatnya mulai pergi meninggalkan dirinya, entah kenapa dia pun tidak mengetahuinya. Lalu kutanya “apakah kau sedih karena hal itu?”. Kemudian kulihat ia tersenyum lalu menjawab “tidak, aku hanya khawatir mereka salah memilih jalan. Aku khawatir suatu saat nanti kami tidak berjumpa diakhirat. Ya allah lindungi mereka semoga silaturahim kami dapat terus berjalan demi tegaknya diinullah dibumi, izinkanlah mereka untuk terus belajar meskipun dengan jalannya masing-masing…”

Akupun menambahkan “bersabarlah, suatu saat nanti akan ada seribu, sejuta, semilyar orang yang akan terus berada disisimu untuk berjuang bersama dalam satu kesatuan yang kuat, kokoh dan tidak tercerai berai. Biarkanlah mereka belajar dengan caranya masing-masing moga Allah menguatkan dirimu, dan biarkan Allah memilih sahabat-sahabat terbaik yang setia menyayangimu” . “amin”

Sebenarnya aku malu telah berkata demikian, aku ini siapa? Tak pantas memberi nasihat pada orang sesempurna dirinya. Tapi hanya ini, hanya sebatas kata, selebihnya aku hanya dapat menunggu Ilahi menggerakkan hati sahabatnya untuk kembali padanya. Karena yang pernah membuatnya tersenyum ceria, yang pernah membuatnya melupakan kepenatan tugas-tugas sekolah, hanyalah mereka (sahabatnya) sedangkan aku ini hanya teman biasa saja dia baik padaku bukan karena aku spesial tapi karena memang sudah sifat dasarnya selalu baik pada siapa saja (al-fath 29). 

Andai dapat kuceritakan kerinduannya… dia tetap tersenyum padahal dihatiya ada gores luka yang tak dapat ia tutupi. Ya,, dia merindu sahabat-sahabatnya, aku tak sengaja pernah membaca buku harian yang ia tinggal dikelas. Katanya ia ingin bermajelis lagi bersama sahabatnya, ia merindu dengan teramat dalam dan tak tertahankan pada sahabatnya, rindu untuk kembali bersenda gurau, mengobrol, bercerita, saling mensuport, belajar bareng dan segudang kenangan yang tak terlupakan.” Semoga kita dapat berkumpul lagi,,, semoga…”
Ia menutup cerita dalam buku hariannya dengan berdoa:

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,
dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Aamiin...”

Wanita cantik itu bernama “DAKWAH SEKOLAH (ROHIS)” :D

                                                                                                                                                                _yull_

Sabtu, 10 Agustus 2013

...kawan bertanya...



Suatu ketika saya ditanya oleh seorang kawan, beliau muslim dan sah saja untuk bertanya karena bertanya dan belajar adalah sebuah upaya untuk mencari kebenaran. Namun mungkin bagi sebagian orang pertanyaan ini nyeleneh dan membuat kita berfikir untuk bisa menjawabnya, jika kita tak bisa menjawabnya iman kita akan terasa di ombang-ambing tak karuan.
Begini pertanyaannya:

Sebenarnya Allah adil ngga sih? Masalahnya gue punya temen yang baik, dan care banget sama semua orang sayangnya agamanya non islam setau gue dalam islam agama yang benar dan diridhoi Allah Cuma islam terus temen gue yang non muslim itu masuk neraka dong, kan ngga adil ya?? 

Untuk menyikapi pertanyaan tersebut Terlebih dahulu kita harus mengesampingkan ego kita, karena bila dijawab dengan sifat ego kita yang ngga mau kalah pasti ujung dari dialog tersebut adalah sebuah pertengkaran (kita yakin agama kita paling benar dan kita menjelaskan itu seperti sebuah doktrin agama yang ngga bisa diganggu gugat). Karena pertanyaan itu butuh sebuah jawaban yang terbuka dan ngga menghakimi, bila salah dalam menjawab bisa jadi iman orang yang kita jelaskan akan goyah.

Tiga dalil yang perlu diperhatikan:
1.       Innadina indallahil islam (Ali-Imran :19)
2.       “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (an-Nisaa: 48)
3.  Memberi minuman binatang termasuk kebaikan yang dapat mengundang ampunan Allah dan menghapuskan dosa-dosa pelakunya. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ada seekor anjing yang hampir-hampir mati kehausan. Lalu ada wanita pelacur dari kalangan Bani Israel melihatnya. Ia pun melepas sepatunya dan mengambil air untuk anjing tersebut kemudian memberinya minum, maka Allah swt. pun mengampuni dosanya atas tindakannya ini (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, tiga dalil diatas menurut saya dapat untuk dijadikan rujukan, dan dapat saling dikaitkan.
a.       Benar bahwa Allah mengatakan dalam Alquran inna dina indallahil islam (sesungguhnya agama yang diridhoi Allah hanyalah islam. Berarti agama lain tidak diridhoi Allah dan ummatnya akan Allah jebloskan ke neraka jahanam. Tapi ada pengecualian dalam dua hal; pertama, kaum terdahulu sebelum kedatangan nabi Muhammad karena yahudi dan nasrani awalnya menyembah tuhan yang sama dengan islam yaitu Allah dan bagi mereka yang berpegang pada ajaran musa dengan tauratnya(yahudi) maupun ajaran isa/yesus dengan injilnya (nasrani) maka mereka adalah kaum yang selamat. Pasca datangnya nabi Muhammad maka kedua agama tersebut tidak akan dapat menolong kita dari azab Allah, meskipun taurat dan injil masih boleh untuk dipelajari namun pada prakteknya para rahib dan pendeta dari kedua agama tersebut sudah tidak murni keimanannya dan banyak melakukan bidah (tambahan) bahkan mereka merevisi kitab-kitabullah yang diturunkan tersebut.

Kedua, dalam sebuah negeri atau wilayah yang dakwah islam belum sampai kepada mereka sehingga mereka buta akan kebenaran islam, Allah tidak menjatuhi hukum yang sama dengan orang lain diluar wilayah tersebut yang informasi sudah terbuka dengan luas dan tidak ada batasan untuk seseorang dalam belajar, utamanya adalah mencari kebenaran

b.      Rasulullah memperbaiki akidah ummat selama 13 tahun sebelum akhirnya mengajarkan perkara muamalah, ini menunjukkan bahwa Rasulullah diperintahkan Allah untuk terlebih dahulu memperbaiki keimanan seseorang. Agar umat islam hanya menyembah Tuhan yang satu yaitu Allah dan bahwa Allah Maha Segala-galanya, tidak dapat disifati serupa dengan makhluknya (tidak beranak dan diperanakkan, tidak serupa dengan manusia, tidak menjelma menjadi manusia dll). Sehingga dosa syirik (menyekutukan Allah) menjadi dosa besar yang tidak diampuni. Dosa syiirik bukan hanya dilakukan oleh para dukun atau paranormal yang sering minta bantuan jin tapi juga dosa yang dilakukan oleh para rahib dan pendeta serta kaum diluar islam yang mensifati Allah dengan sifat-sifat manusia (seperti bentuknya, dan sifat manusia yang beranak-pinak/berketurunan)
c.       Berikutnya adalah hadis yang mengatakan seorang pelacur akhirnya masuk syurga karena memberi makan seekor anjing yang kehausan. Memang banyak versi orang dalam memaknai hadis tersebut, tapi bagi saya ini adalah hadis yang menjelaskan tentang ke-Maha Besaran Allah. Allah berhak menentukan siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka, karena memang itu hak prerogatif Allah. Tapi bukan berarti kita bisa masuk surga dengan mudah dengan bermaksiat sepanjang hari lalu kemudian sedikit beribadah, hadis itu untuk menjawab keresahan ahli maksiat yang hatinya sudah merasa gelap dan mencemaskan sudah tidak ada lagi ampunan untuknya sehingga hadis ini adalah sebuah motivasi bahwa rahmat dan ampunan Allah selalu terbuka buat siapa saja yang ingin bertaubat dan beramal shaleh. Pertanyaannya apakah Allah juga dapat memasukkan orang kafir (non-muslim) ke dalam surganya?,, jawabannya adalah ITU MERUPAKAN HAK PREROGATIF ALLAH, kita jalani saja apa yang kita yakini benar dengan akidah yang lurus iman yang kuat dan terus menerus belajar karena diantara jutaan pelacur hadis itu mengutip hanya satu pelacur yang masuk surga (sisanya?) oleh karena itu jangan jadi ahli makisiat dan berpeganglah pada kebenaran (Alquran-sunnah) agar rahmat Allah lebih dekat dengan kita.

Kesimpulan:
1.       Tidak ada yang membatasi kita dalam mencari kebenaran tentang Tuhan dan agama yang benar (kecuali di daerah terpencil yang dakwah Islam belum masuk kesana, atau zaman sebelum datangnya Al-quran)
2.       Syirik/ menyekutukan Allah adalah dosa besar yang tidak diampuni
3.       Kedua kesimpulan diatas meyakinkan kita bahwa hanya Islam yang paling benar, dan  pasti umatnya mendapat ganjaran berupa syurga Allah (tentunya melalui proses), karena agama lain (yahudi dan nashoro yang ada saat ini) adalah agama syirik/kafir dan menyimpang dari ajaran rasul Muhammad, nabi isa dan nabi musa (yang mengajarkan tauhidullah)
4.       Yang terakhir adalah bahwa Allah Maha besar dan tidak memiliki batasan apapun bahkan dalam menentukan siapa yang berhak masuk surga dan siapa yang berhak masuk neraka namun jangan pernah kita menyikapinya dengan terlalu bebas apalagi menganggap semua agama menyembah kepada tuhan yang sama dengan cara yang berbeda, karena pelacur yang masuk surga cuma satu sedangkan jutaan pelacur lainnya gda yang jamin akan masuk surga, ini menandakan umat dari agama lain bisa saja ada yang Allah angkat dan dimasukan ke dalam surga tapi insyaAllah ngga banyak. Karena syurga akan dihuni oleh Hamba-hamba Allah yang taat,  menjalankan Islam secara kaafah, serta menyembah Tuhan yang benar.
Wallahu Alam bisawwab :D

Sabtu, 27 Juli 2013

Menjaga Semangat Ibadah di Bulan Ramadhan



Tanpa kita sadari, sebenarnya selama bulan Ramadhan ini kita telah membangun spirit beribadah kepada sang Khalik. Patut kita akui juga, hampir sepekan ini, nuansa ibadah di dalam jiwa kita sangat tinggi. Nuansa ibadah itu terasa semakin tinggi ketika lingkungan di sekeliling menyajikan ”menu-menu ibadah”.

Namun tanpa kita sadari pula, rasa malas terkadang menghinggap di hati dan jiwa kita. Jangankan menjalankan ibadah sunah, melaksanakan ibadah yang wajib diperintahkan Allah swt terasa berat.

Perkara itu bukan suatu yang baru. Imam Ali ra pernah berkata, ”Kadang hati itu merespon perbuatan baik dan menolak perbuatan baik. Kadang begitu bersemangat untuk melakukan ibadah dan kadang malas.” Jika kondisi demikian benar-benar terjadi pada diri kita, maka kita tidak bedanya dengan orang yang telah memintal benang dengan kuat setelah itu diberaikan kembali.

Sangat disayangkan jika kita mendapatkan kondisi seperti itu. Tentu saja berkah dan rahmat Alla swt akan pergi meninggalkan kita. Agar kita tidak termasuk kaum yang merugi, ada baiknya kita membaca dan menghayati pesan yang disampaikan Imam Ali ra, bahwa ”jika kondisi hati ini sedang merespon yang baik, maka bawalah hati itu melakukan ibadah sunnah sebanyak-banyaknya. Dan sebaliknya apabila hati itu sedang malas dan menolak kebaikan maka lakukanlah ibadah minimal yang wajib.”

Setidaknya terdapat lima tips agar hati kita tetap bersemangat dalam melakukan ibadah. Pertama, hadirkan kesadaran abadi akan adanya syurga. Seorang muslim harus berobsesi terhadap tingkatan syurga, yaitu surga Firdaus.
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori, dikatakan bahwa ”kalau kita ingin surga, mintalah syurga Firdaus. Permintaan tersebut haruslah diimbangi dengan pengetahuan kualifikasi penduduk surga.”

Kedua, harus pandai menahan amarah (kecerdasan emosi terletak pada marah). Rasulullah saw memberikan cara mengelola amarah, yaitu: membaca ta’awuzd atau jika tetap terasa ingin marah, maka dianjurkan mengambil air wudhu.
Ketiga, mudah memaafkan orang lain. Pernah dikisahkan Hasan Al Bisri yang mempunyai tetangga non-muslim. Sang tetangga memiliki kamar mandi di atas rumahnya dan bocor sehingga air merembes masuk ke dalam rumah Hasan Al Bisri.

Setiap hari beliau selalu menadahi air bocoran dengan ember. Suatu ketika beliau sakit parah dan sang tetangga-pun menjenguknya. Diapun bertanya air dari manakah ini? Hasan Al Bisri pun mencoba mengalihkan pembicaraannya. Tetapi sang tetangga terus bertanya; air dari manakah ini yang Anda tampung? Akhirnya Hasan Al Bisri menjawab, bahwa air itu adalah air rembesan dari kamar mandi Anda.

Berapa lama Anda menampungnya? 18 tahun. Betapa terkejutnya sang tetangga itu. Sang tetangga menjadi takjub akan sifat pemaaf Hasan Al Bisri, kemudian sang tetangga langsung masuk Islam.

Cara keempat yang patut kita lakukan adalah menghadirkan kecemasan abadi akan adanya neraka. Caranya adalah dengan sering-sering membaca dan mendengar ayat-ayat azab dari a-Quran. Sebagai contoh, sayyidina Umar pernah mendengar surah Attur ayat 7 berbunyi, “Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi.”

Mendengar ayat itu beliau langsung menangis dan jatuh pingsan. Ada kisah yang menyebut setelah itu sayyidina Umar dilaporkan mengalami sakit selama 2 bulan. Beliau menganggap bahwa ayat itu untuk dirinya yang dahulu penuh dengan dosa. 

Kelima, berinteraksi dengan orang-orang saleh. Tidak dipungkiri bahwa orang saleh adalah magnet kebaikan. Semoga di bulan Ramadhan ini, kita bisa menjaga semangat ibadah untuk 11 bulan pascaRamadhan. Aamiin.

_Republikaonline_

Jumat, 21 Juni 2013

Subsidi BBM dan Kemaslahatan Ummat


Mekanisme Pasar  dalam Ekonomi Islam

Konsep Ekonomi Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip persaingan bebas (perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang dibungkus oleh frame aturan syariah. Pasar tidak mengharapkan adanya intervensi dari pihak manapun, tak terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga atau private sektor dengan kegiatan monopolistik ataupun lainnya. Dengan demikian, pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan intervensi terhadap harga pasar dalam kondisi normal. Ibn Taimiyah  mengatakan jika masyarakat melakukan transaksi jual beli dalam kondisi normal tanpa ada bentuk distorsi atau penganiayaan apa pun dan terjadi perubahan harga karena sedikitnya penawaran atau banyaknya permintaan, maka ini merupakan kehendak Allah.

Harus diyakini nilai konsep Islam tidak memberikan ruang intervensi dari pihak manapun untuk menentukan harga, kecuali dan hanya kecuali adanya kondisi darurat yang kemudian menuntut pihak-pihak tertentu untuk ambil bagian menentukan harga.

Pengertian darurat di sini adalah pada dasarnya peranan pemerintah ditekan seminimal mungkin. Namun intervensi pemerintah sebagai pelaku pasar dapat dibenarkan  hanyalah jika pasar tidak dalam keadaan sempurna, dalam arti ada kondisi-kondisi yang menghalangi kompetisi yang fair terjadi (market failure). Sejumlah contoh klasik dari kondisi market failure antara lain: informasi yang tidak simetris, biaya transaksi, kepastian institusional serta masalah dalam distribusi. Atau dalam bahasa lain yang lebih sederhana, intervensi pemerintah adalah untuk menjamin fairness dan keadilan.

Ibnu Taimiyah membatasi keabsahan pemerintah dalam menetapkan kebijakan intervesi pada empat situasi dan kondisi (1) kebutuhan masyarakan atau hajat orang banyak akan sebuah komoditas (barang maupun jasa); para fuqaha sepakat bahwa sesuatu yang menjadi hajat orang banyak tidak dapat diperjualbelikan kecuali dengan harga yang sesuai.(2) terjadi kasus monopoli (penimbunan); para fuqaha sepakat untuk memberlakukan hak Hajar (ketetapan yang membatasi hak guna dan hak pakai atas kepemilikan barang) oleh pemerintah. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tindakan negatif (berbahaya) yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan kegiatan monopolistik ataupun penimbunan barang  (3) terjadi keadaan al hasr (pemboikotan), di mana distribusi barang hanya terkonsentrasi pada satu penjual atau pihak tertentu. Penetapan harga di sini untuk menghindari penjualan barang tersebut dengan harga yang ditetapkan sepihak dan semena-mena oleh pihak penjual tersebut (4) terjadi koalisi dan kolusi antar para penjual; di mana sejumlah pedagang sepakat untuk melakukan transaksi di antara mereka sendiri, dengan harga penjualan yang tentunya dibawah harga pasar. Ketetapan intervensi di sini untuk menghindari kemungkinan terjadi fluktuasi harga barang yang ekstrim dan dramatis 

Jaih Mubarok di dalam bukunya yang berjudul, Kaidah Fiqh: Sejarah dan Kaidah-kaidah Asasi mengatakan bahwa seluruh kaidah fikih, pada dasarnya, dapat dikembalikan pada satu kaidah, yaitu:
ﺪَﺮْؤُ ﺍﻟﻣَﻔَﺎﺴِﺪِ ﻭَﺠَﻟْﺐُ ﺍﻟﻣَﺻَﺎﻟِﺢِ
“Menolak kemafsadatan dan mendapatkan maslahat”.
Kaidah ini merupakan kaidah kunci karena pembentukan kaidah fikih adalah upaya agar manusia terhindar dari kesulitan dan dengan sendirinya, ia mendapat mashlahat.

Kembali pada persoalan kenaikan BBM, selama ini penetapan harga BBM selalu melalui kebijakan pemerintah atau ada intervensi pemerintah dan tidak dilakukan secara mekasnisme pasar, inilah yang pada akhirnya menimbulkan distorsi pasar. Andaikan harga BBM menggunakan mekanisme pasar seperti yang terjadi pada pertamax ataupun pertamax plus maka gejolak masyarakat pun tidak terlalu besar begitu pula untuk komiditi yang lainnya. Kalaupun pemerintah mau mengintervensi pasar maka tidak melalui kebijakan penetapan harga tetapi melalui penambahan jumlah permintaan ataupun penawaran  dan ini yang lebih disarankan dalam sistem ekonomi Islam.

Nah pertanyaannya adalah:
1. dapatkah pemerintah menstimulus supply untuk menekan harga?
2. atau mengendalikan demand terhadap BBM?
 
1. Di masa Khulafaur Rasyidin, para khalifah pernah melakukan intrevensi pasar, baik pada sisi supply maupun demand. Intrevensi pasar yang dilakukan Khulafaur Rasyidin sisi supply ialah mengatur jumlah barang yang ditawarkan seperti yang dilakukan Umar bin Khattab ketika mengimpor gandum dari Mesir untuk mengendalikan harga gandum di Madinah. tapi hal yang sama tidak bisa dilakukan kepada BBM, karena harga BBM berlaku global sehingga di daerah yang kaya minyak sekalipun harganya akan tetap sama, sehingga kebijakan meningkatkan supply nampaknya sulit diterapkan
 
2. Sedang intervensi dari sisi demand dilakukan dengan menanamkan sikap sederhana dan menjauhkan diri dari sifat konsumerisme. Intervensi pasar juga dilakukan dengan pengawasan pasar (hisbah). Dalam pengawasan pasar ini Rasulullah menunjuk Said bin Said Ibnul ‘Ash sebagai kepala pusat pasar (muhtasib) di pasar Mekkah. inilah satu-satunya celah menurut saya yang "seharusnya" mampu dimanfaatkan pemerintah untuk menangani masalah penyalahgunaan BBM yaitu dengan upaya tegas terhadap praktik penimbunan BBM (ikhtikar), penggunaan premium untuk kendaraan mewah, menghindarkan penyelundupan BBM bersubsidi ke luar negeri dll. sedangkan untuk rakyat menengah kebawah BBM bersubsidi masih dibutuhkan untuk menghindari multiplier effek dari kenaikan harga BBM.

kesimpulan.
melakukan pengendalian demand dan pengawasan pasar nampaknya lebih rasional namun itu saja tak cukup, harga yang terjangkau juga harus tetap dipertahankan karena apabila subsidi dihapuskan, industri mikro, dan kecil  yang selama ini tahan terhadap krisis juga akan terkena dampaknya. 

nah untuk itu saya mengusulkan agar prioritas pengguna BBM bersubsidi adalah para pengusaha UMKK (Usaha mikro, kecil dan koperasi), lalu berikutnya adalah kendaraan umum dan kendaraan pribadi roda dua, sedangkan untuk mobil pribadi dan instansi pemerintah harus diupayakan agar menggunakan BBM non subsidi seperti pertamax, pertamax plus, atau dexx

tapi apakah untuk saat ini langkah itu perlu dilakukan , mengingat indonesia juga merupakan satu dari sekian banyak negara penghasil BBM dan BBG? lengkapnya baca https://www.facebook.com/notes/250-juta-dukungan-untuk-ganti-kapitalisme-sosialismekomunisme-dgn-islam/pemerintah-bohong-inilah-paparan-fakta-dari-kwik-kian-gie-seputar-kontroversi-ke/10150626952044506,

di lain sisi,  entah benar atau tidak bahwa kenaikan harga BBM ini juga terkait kepentingan 'golongan tertentu' gempita pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2014.

wallahu 'alam,,
_yulian_ 

sumber lainnya:
http://miztazone.blogspot.com/2013/01/kaidah-fiqh.html
http://finance.detik.com/read/2013/03/15/172535/2195328/1034/peneliti-ui-93-bbm-subsidi-dinikmati-rumah-tangga-menengah-atas
http://www.berdikarionline.com/opini/20130501/45-fakta-kebohongan-sby-di-balik-kenaikan-harga-bbm.html
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=100960