Quote of this day

SEMOGA SUKSES ^_^ !! salam hangat dari saya semoga kita selalu mengingat ALLAH, karena ALLAH tidak pernah lupa dengan kita * mari berolahraga agar tubuh sehat dan bugar * dahulukan makan buah sebelum makan menu utama agar nutrisi dapat terserap lebih optimal * Ronaldinho pernah mencuri apel agar ia dapat latihan berlari lebih kencang * belajar dari alam membuat kita semakin bijak * bergaullah dengan orang yang tepat tapi berilah pengaruh positif pada semua orang * tertawalah sebelum tertawa itu dilarang

Kamis, 02 Januari 2014

"Bukan" 5Cm

 Dari kejauhan Dirga memanggil kami yang telah kelelahan “ayoo, cepat. sebentar lagi kita sampai”

Aku, dan yang lainnya masih duduk di sebuah shelter memandangi tebing hijau yang berjajar mengelilingi kami. Setelah mendengar panggilan dirga, kami saling tatap. “sebentar lagi kita sampai”

“Ayo jalan” ucap gea mencoba menyemangati kami dengan sisa-sisa tenaganya. “ayo.. “

Dari kejauhan, lagi-lagi dirga meneriaki kami, kali ini untuk melihat ke bawah, dia bilang jalanan curam dan licin karena habis hujan. Trek saat itu memang licin, terdiri dari bebatuan dan tanah, jangan harap ada kendaraan yang bisa lewat sini. Kami berada di tengah lembah hijau gunung halimun salak, tebing itu mengelillingi kami, dan kami merasa benar-benar berada di lembah, di sisi kanan tebing terlihat kucuran air dari sela sela bebatuan. “dirga, itu curugnya?” tanyaku antusias



“iya itu, sepertinya kering. Sudah, Kalian jangan liat kanan atau kiri, focus aja sama jalan.hati-hati licin”
Tak lama kami berjalan, aku, gea, friska dan rian bertemu dengan jalan berbelok. dirga berdiri di kelokan sambil tersenyum. Dan saat kami berbelok ia berkata “selamat datang di curug seribu, lukisan Tuhan di Bumi”

Subhanallah, Dimanakah kita? Inikah surga dunia. Tak heran jika prof Santos seorang peneliti dari brazil mengatakan bahwa samudera atlantis yang hilang itu adalah negri kami Indonesia.
“arghhh! Dirga, kamu berbohong. Kau bilang curugnya yang disebelah kanan tadi. Ternyata di balik tebing ini..” ucap gea kesal

“haha, maaf-maaf”

Saat itu kami berdiri menatap tebing yang tingginya 143 meter. Air curug mengucur deras tanpa henti, kabut di puncak tebing menambah suasana semakin eksotis. “indahnya….!!” Ucapku terperangah.
Inilah pertama kalinya aku mengunjungi tempat seindah ini, sungguh “Nikmat Tuhan Manalagi Yang Kau Dustakan” . Allah Maha Besar, dan menunjukkan kebesarannya di hadapan kami sekarang. 



Aku teringat ucapan seorang guru sejarah sewaktu smp dulu. Beliau bertanya “Kenapa Indonesia kaya akan seni dan budaya?”
Kami terdiam, seorang teman berkata “karena kita terdiri dari berbagai macam suku bangsa pak”
“ya benar, bangsa Indonesia memang terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Dan tahukah kalian siapa yang mengajarkan budaya pada nenek moyang kita?”
Semuanya diam dan saling tatap. 

Beliau menyambung perkataannya “yang mengajarkan nenek moyang kita adalah Tuhan, Ia mengajarkan lewat lukisan alam ciptaanNya. Dan nenek moyang kita dianugerahi ilmu untuk itu, untuk berkomunikasi dengan Tuhan dengan seni dan budaya. Mereka berkomunikasi dengan Tuhan meskipun mereka bukan nabi atau rasul. Namun mereka adalah orang yang dekat dengan Tuhan, bahkan dapat merasakan keberadaanNya lewat ciptaan yang dilukiskan secara nyata di alam” 

Baru kali ini kami diajak untuk berfikir menyelami sejarah bangsa kami sendiri. Selama ini guru sejarah selalu terpaku pada teori-teori barat yang mengatakan bangsa Indonesia berasal dari yunan, tapi beliau membuka cakrawala kami tentang fakta sejarah yang dikemukakan oleh ilmuan negeri ini. Beliau mengutip perkataan bung hatta yang mengatakan bahwa ‘nenek moyang bangsa Indonesia bukan berasal dari yunan, tapi sebaliknya’. Nenek moyang bangsa asia adalah berasal dari Indonesia. Karena faktanya, manusia pra sejarah banyak tinggal di tepi sungai dan berlindung di dalam goa. Dan asal kalian tahu bahwa negara dengan jumlah sungai terbanyak, adalah Indonesia. Negara dengan goa terbanyak adalah juga Indonesia, negara dengan peninggalan pra sejarah terbanyak adalah Indonesia. Disini kita bisa menemukan ribuan candi, sarkofagus, gerabah, tulang belulang yang memfosil, dan yang lebih mencengangkan adalah menemuan piramida gunung sadahurip yang menjadi misteri yang menggemparkan.

Aku kembali tersadar dari lamunanku, lagi-lagi aku terperangah memandangi curug seribu. Sampai sebuah kalimat terucap dari bibirku “Alhamdulillah ya Allah kau lahirkan Aku dari rahim orang Indonesia, maka izinkan aku mampu memberi manfaat pada Indonesia, sampai kemudian Kau matikan dan menguburkan aku di tanah Indonesia”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar