Quote of this day

SEMOGA SUKSES ^_^ !! salam hangat dari saya semoga kita selalu mengingat ALLAH, karena ALLAH tidak pernah lupa dengan kita * mari berolahraga agar tubuh sehat dan bugar * dahulukan makan buah sebelum makan menu utama agar nutrisi dapat terserap lebih optimal * Ronaldinho pernah mencuri apel agar ia dapat latihan berlari lebih kencang * belajar dari alam membuat kita semakin bijak * bergaullah dengan orang yang tepat tapi berilah pengaruh positif pada semua orang * tertawalah sebelum tertawa itu dilarang

Jumat, 24 Januari 2014

Monalisa



Bel sekolah berdering dengan keras, tanda pelajaran akan segera dimulai. Seorang remaja puteri terlihat berlari dari kejauhan. “syaden, ayo cepat. kamu telat melulu !” gertak pak satpam. “iya pak,, sbentar. Jangan tutup dulu”. Syaden kemudian lari makin cepat memasuki pagar sekolah dan bergegas masuk ruang kelas. Syaden bukanlah anak yang pandai menghargai waktu. Dalam seminggu dia hanya dua atau tiga hari datang sebelum bel berbunyi. Dia anak yang berantakan, mungil lincah, periang dan semua orang suka dengannya. Dia anak yang berprestasi di sekolah, sempat mewakili sekolahnya untuk olimpiade sains dan 2 kali berhasil mempersembahkan gelar juara.

Di ruang kelas terlihat hasbi duduk di kursi paling depan dekat dengan meja guru.  Hasbi adalah ketua kelas di xi ipa 3. perawakannya tinggi, kulit sawo matang, alis tebal dan berkacamata. Di kelas dia juga termasuk anak yang berprestasi dan merupakan satu-satunya siswa yang nilainya diatas syaden. Sekeras apapun syaden berusaha, selalu saja mentok, kalah dengan hasbi. Intelegensinya tinggi, leadershipnya juga sangat baik. Satu tahun dia dipercaya memimpin organisasi siswa intra sekolah dan jadi orang yang cukup berpengaruh di ekskul Rohis dan karate.

Pak Maja berjalan masuk ke ruang kelas, semua siswa bergegas merapikan buku yang berserakan di hadapannya, menyembunyikan PR yang belum selesai dikerjakan dan berharap semoga pak maja lupa untuk memeriksa pr mereka.

“anak-anak, ayo PRnya dikumpulkan” demikian kata pertama yang keluar dari mulut pak Maja ketika beliau duduk di kursi guru depan kelas. “ntar pak sedikit lagi, eh…”teriak seorang murid secara tidak sadar. Hanya dua orang yang mengumpulkan buku PR ke meja pak maja, mereka adalah hasbi dan syaden.
Pak maja tersenyum pada mereka berdua, kemudian berbicara pada siswa yang lainnya “sudah-sudah, kalo memang nda bisa dikumpulkan ya sudah. Ngga usah dipaksakan”. Perkataan itu membuat siswa-siswi di kelas langsung terdiam. “bapak ngga akan memaksa, kalian suadah dewasa. Umur kalian sudah 17 tahun, kalian sudah kelas dua sma”pak maja tersenyum lalu melanjutkan perkataannya “pr mau kalian kerjakan atau tidak, buat bapak tidak ada masalah”.

“maksudnya pak?” Tanya syaden penasaran. 

“ya, kalian mau nilai berapa? 90, 100??”

Seorang siswa menyahut “seratus pak,, hehe” 

“ah, si gompal dikasih SKBM aja udah ‘selametan’ pak” sambut siswa lainnya.

“hahaha”terdengar suara pak maja dan seisi kelas tertawa. Setelah 2 menit suasana kelas sudah mulai tenang, pak Maja kemudian melanjutkan “bagi bapak nilai angka bukan berarti apa-apa. Kalian tau, dulu bapak juga sama seperti kalian sampai kemudian bapak bertanya dengan seorang siswa yang selalu jadi siswa teladan di sekolah bapak. Bapak bertanya: gimana caranya supaya bisa jadi siswa teladan di sekolah. Kalian tau apa jawabannya?” siswa menggeleng.

“sederhana, dia berkata ‘saya Cuma  ingin jadi orang yang bisa dipercaya, ngga mau mengecewakan orang lain dan itulah esensi tugas-tugas yang bapak dan ibu guru berikan buat kita’. Kalian tahu lukisan monalisa karya Leonardo da vinci?” para siswa mengangguk



“bila dilihat dari sisi sebelah kiri gambarnya akan tampak seperti laki-laki, dan  bila dilihat dari sebelah kanan atau dari depan gambarnya baru tampak jelas bahwa dia perempuan. Ada yang tau apa maksudnya?”
Syaden kemudian mengangkat tangan “intinya out of the box pak. jangan melihat sesuatu dari satu sisi aja, tapi lihat juga dari sisi lain karena Tuhan melekatkan sebuah makna dibalik peristiwa”. Pak maja tersenyum dan mengangguk.
 
Hasbi mengangkat tangan, lalu pak maja mempersilahkannya bicara
“ itulah yang menyebabkan harga lukisan monalisa menjadi mahal pak, karena da vinci bisa menampilkan dua sisi dalam satu bentuk gambar”



“great, give applause them” pak maja melanjutkan “benar sekali apa yang dikatakan oleh syaden dan hasbi. Orang yang punya pandangan luas terhadap peristiwa, dia bisa melihat sebuah makna. Seperti teman bapak, ketika yang lain berlomba mencari nilai, dia mengerjakan tugas bukan sekedar untuk mendapatkan nilai, tapi dia sadar bahwa tugas adalah sebuah amanah maka dia kerjakan dengan sungguh-sungguh wal hasil nilainya bagus dan mendapat kepercayaan dari lingkungan disekitarnya. apabila kita bisa keluar dari pikiran sempit kita, melihat sisi lain dari peristiwa yang terjadi, maka kita akan menjadi orang yang bijaksana, amanah dan segala solusi dari permasalahan hidup ini akan lebih mudah untuk kita temukan”…

 .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar