Quote of this day

SEMOGA SUKSES ^_^ !! salam hangat dari saya semoga kita selalu mengingat ALLAH, karena ALLAH tidak pernah lupa dengan kita * mari berolahraga agar tubuh sehat dan bugar * dahulukan makan buah sebelum makan menu utama agar nutrisi dapat terserap lebih optimal * Ronaldinho pernah mencuri apel agar ia dapat latihan berlari lebih kencang * belajar dari alam membuat kita semakin bijak * bergaullah dengan orang yang tepat tapi berilah pengaruh positif pada semua orang * tertawalah sebelum tertawa itu dilarang

Kamis, 30 Januari 2014

Seperti apakah wajah Islam kini?


sebuah artikel, oleh: yulian dwiantoro
terinspirasi dari buku: "saksikan aku seorang muslim, oleh: Salim A Fillah"


Islam, dari kata salim yang berarti selamat merupakan sebuah system yang telah mengakar kuat jauh sebelum datangnya nabi Muhammad SAW. Betapa tidak, system itu telah mewarnai dunia dengan warnanya yang indah dan teduh untuk siapa saja yang melihatnya dengan nurani.

Tak dipungkiri karena kecintaannya itu Ibrahim AS, rela dibakar hidup-hidup demi mempertahankan keislamannya. Ia hanya mempercayai tuhan yang satu bukan banyak dan berupa patung-patung besar tanpa nyawa tanpa daya. Tuhan dalam pandangan islam adalah dzat yang maha sempurna, tak dapat diserupakan dengan apapun bukan pula roti anak sapi yang kemudian dimakan oleh para pemuja berhala sesudah ia menyembahnya.

Kecintaan yang mendalam yang telah tercelup dalam hati seorang Ibrahim sang Rasul Allah yang agung yang kemudian mencatatkan namanya dalam sejarah nan abadi sepanjang zaman. Bersamaan dengan itu tumbanglah keangkuhan namrud yang merasa berkuasa atas segalanya bahkan dengan kejinya telah menyerupakan Tuhan dengan seonggok patung tak bernyawa.

Betapapun Api dengan jilatan yang menyala-nyala tidak akan dapat membakar kekasih yang sudah Allah 
cintai sebagai Rasul pembawa wahyu. Ibrahim dengan izinnya Allah taqdirkan untuk tetap hidup meski namrud dan bala tentara membakarnya dengan api yang menyala. Namun apa yang terjadi, tak sedikitpun kekasih Allah itu terluka olehnya

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",(Al-Anbiya 69)

Namun sayang Ka’bah yang dahulu ia bangun mulai diusik oleh para pendusta pagan yang menyusupkan sekelilingnya dengan patung-patung sesembahana Latta dan Uzza. Nostalgia virus paganisme namrud yang masih tersisa secuil, kemudian kembali mewabah di tengah penduduk Mekah kala itu. Sungguh ingkar para kaum jahili.

Adalah Amr Ibn Luhay, ia melakukan penggalian arkeologis terhadap berhala-berhala kaum Nuh yang menurut berita tersebar di daerah Jiddah. Gia berhasil. Dia menemukan kembali wadd, Suwa’ , Yaghuts, dan Nashr. Syaikh Shafiyurrahman Al- Mubarakfury dalam Ar Rahiiqul Maktuum member kabar bahwa ‘Amr ibn Luhay telah berhasil bekerjasama dengan jin untuk menemukan lokasi itu. Berhala-berhala itu dibawa ke Tihamah, dan setelah musim haji ditempatkan kembali pada kedudukannya sebagai sesembahan.
Tak hanya itu, ‘Amr ibn Luhay memperteguh otoritasnya sebagai pembaharu agama. Dia membangun sebuah system kepercayaan dan peribadatan yang lestari hingga dibangkitkannya Rasulullah. Thawaf pada berhala, bersujud memohon kepadanya, berhaji, berkorban, bernazar untuk berhala itu dengan aneka ritual yang menjijikan bagi kita, tapi tidak dengan masyarakat yang dengan kagum memandang ‘Amr Ibn Luhay. Bersamaan dengan itu timbullah perdukunan, peramalan, pengundian nasib, perjudian dan khamr yang berjalan atas logika dasar yang sama. Ia telah berhasil, ya, berhasil membuat kaumnya semakin menyerusuk ke kedalaman kubangan sejarah.

Allah tetaplah Tuhan sang Maha Besar. Ia turunkan nabi dan rasul untuk membimbing manusia menuju cahaya Islam agar dunia ini tak lagi dalam gelap gulita karena kebutaan jahili.

Namun pengkhianatan-demi pengkhianatan terhadap ajaran Islam terus dilakukan oleh umat- umat setelahnya. Ironis, nabi musa ketika baru saja melewati laut yang tebelah dengan kuasa ilahi langsung dikagetkan dengan pernyataan jahili bani israil. Betapa tidak, mengagetkan baru sekian hembus nafas berganti ketika Allah menunjukkan kuasaNya untuk menyelamatkan mereka,, kini apa yang mereka minta? “Bikinin Tuhan Dong!”

Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (Al Araaf 148)

Cuma itu? Tidak, mereka bani Israil benar-benar kaum membodoh. Ditinggal ke Gunung Thur sebentar saja, sudah pandai buat Tuhan dari perhiasan emas yang seharusnya jadi bekal. Ini lagi bukti Kabbalah, anak lembu, Apis yang sangat dihormati dalam mitologi mesir kuno. Benar-benar Paganisme yang diselundupkan.
Namun Musa Punya Allah yang telah banyak membantunya. Samiri sang rahib berfikir kemudian apa yang dia lakukan?

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang", karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya (Al Baqarah 55)

Terus begitu, padahal Allah dengan kasih sayangnya member makan berupa manna dan salwa dari surge, namun apa kata mereka

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (Al-Baqarah 61)

Lalu, mereka kembali berulah. Kali ini benar benar melampai batas kesabaran kita. Lihat itu mereka, sedang duduk garuk-garuk kepala di pinggir perbatasan Palestina. Kepengecutan membuat mereka tak berani melangkah memasuki tanah yang dijanjikan Allah akan dikuasakan kepada mereka. Dasar Budak Firaun, dengar apa yang mereka katakana kini

Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja" (Al maidah 24)

Sungguh tidak pantas apa yang keluar dari mulut mereka. Mungkin jika sudah ada teknologi dizaman itu mereka akan bilang “hati hati ya, selamat berjuang. Nanti kalo udah menang miscall aja ke hape gue. Semangka, semangat kakak ckck”

_bersambung_



Tidak ada komentar:

Posting Komentar